Jumat, 14 Agustus 2009

Stoneman,serial killer from india...


Setiap daerah di dunia punya mitosnya sendiri-sendiri, termasuk mitos soal para pencabut nyawa alias pembunuh berantai yg jati dirinya masih misterius. Di Inggris, yg terkenal adalah Jack the Ripper. AS punya Zodiac Killer, pembunuh berantai penuh kode. Di India, yg terkenal adalah teror "hantu pembawa batu", yg juga dikenal dengan nama 'Stoneman'. Siapa Stoneman, dan kenapa dia begitu populer?

Stoneman adalah nama julukan yg diberikan untuk pembunuh berantai yg sempat beraksi pada 3 periode, yaitu periode 1985-1987, periode 1989-1990, dan terakhir periode tahun 2003. Stoneman mungkin salah satu pembunuh berantai paling sadis & paling misterius di India, bahkan dunia. Stoneman beraksi di daerah pemukiman padat Sion & King Circle, Mumbai, lalu belakangan sempat berpindah ke Kalkutta. Menurut perkiraan, jumlah korban Stoneman setidaknya mencapai 25 orang, 13 di Mumbai & 12 di Kalkutta...
Nama 'Stoneman' diberikan karena cara membunuhnya yg begitu sadis & tidak biasa. Ia membawa sebongkah batu besar - dalam salah satu kasus berat batunya mencapai 30 kg - & menggunakannya untuk menghancurkan kepala korbannya. Korban dari Stoneman adalah para gelandangan yg tidur sendirian, sehingga tak ada saksi yg melihatnya & tak ada yg bisa menolong korban waktu itu. Stoneman sendiri tidak pernah menyerang gelandangan yg tidur bergerombol. Karena korbannya adalah gelandangan, muncul dugaan bahwa motivasi utama pelaku adalah perampokan atau perebutan lahan walaupun kemudian muncul dugaan lain soal ritual dengan korban manusia

Dalam setiap aksinya, Stoneman selalu meninggalkan batu senjatanya di samping korbannya yg sudah meninggal - dengan kondisi kepala pecah tentu saja. Walaupun demikian, karena tidak ada saksi, plus karakteristik batu yg sulit menjejakkan sidik jari, polisi begitu kesulitan menangkap pelakunya. Bahkan anjing pelacakpun tidak bisa membantu polisi. Memang, sempat ada seorang pelayan restoran makanan Iran yg mengaku sempat diserang Stoneman & berhasil melarikan diri, namun karena gelapnya malam & begitu panik, ia tidak bisa mengingat wajah pelaku

Merasa kesulitan menangkap pelaku sebenarnya, polisi kemudian mengambil tindakan preventif. Lebih dari 100 polisi diterjunkan pada malam hari untuk berpatroli. Sebuah pengumuman kepada para gelandangan untuk tidak tidur sendirian & tidak tidur di tempat terbuka pun disebar oleh kepolisian. Hasilnya, walaupun tidak berhasil menangkap pelakunya, Stoneman tidak pernah beraksi lagi. Namun, ternyata itu bukan berarti Stoneman berhenti membunuh...

Pada tahun 1989, di dekat kantor polisi Lalzabar, Kalkutta, Stoneman beraksi lagi! Seorang saksi yg melihat Stoneman sekilas mendeskripsikan dia sebagai pria tinggi besar & berotot. Semenjak itu, setiap bulan ada 1-3 laporan pembunuhan yg dilakukan oleh Stoneman, & korbannya adalah para gelandangan yg tidur sendirian di trotoar. Kasus pembunuhan yg dilakukan oleh Stoneman pada periode ini terus berlanjut hingga pertengahan tahun 1989

Berbagai investigasi dilakukan polisi untuk mengetahui siapa Stoneman sebenarnya. Spekulasi yg mengatakan bahwa ia membunuh hanya karena merampok menjadi mentah karena ia selalu membunuh korbannya dengan batu besar, padahal ia bisa memakai alat lain seperti benda tumpul atau pisau. Polisi pun menduga bahwa ia membunuh sebagai suatu syarat ritual. Beberapa orang justru menganggap dia bukan manusia, karena ia bisa menggotong batu besar untuk membunuh korbannya tanpa pernah dipergoki, padahal wilayahnya beraksi termasuk wilayah padat. Akhirnya, tindakan memperketat patroli malam & anjuran agar para gelandangan tidur bergerombol pun dilakukan

Sampai sekarang, identitas Stoneman periode 80-an masih menjadi misteri. Tidak ada yg tahu siapa dia sebenarnya. Sisi positif dari kehadiran Stoneman adalah, tingkat kejahatan di Mumbai & Kalkutta pada malam hari menurun tajam. Polisi sempat menahan seorang yg diduga sebagai Stoneman, namun ternyata orang itu didiagnosis menderita sakit jiwa sehingga tidak bisa diinterogasi. Tidak jelas apakah orang yg mereka tangkap itu benar-benar Stoneman. Satu hal yg pasti, setelah ia ditangkap, kasus-kasus pembunuhan serupa dengan batu tidak pernah terjadi lagi pada periode cukup lama hingga kemudian....

Pada tahun 2003, kasus pembunuhan dengan batu kembali terjadi di Kalkutta. Kali ini korbannya seorang remaja. Tahun berikutnya, kasus yg sama kembali terjadi & kali ini korbannya seorang pria berumur 55 tahun. Beberapa orang telah dipanggil untuk memberikan keterangan, namun polisi belum menemukan titik terang. Polisi juga belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini ada hubungannya dengan kasus-kasus Stoneman sebelumnya. Tidak ada kasus-kasus pembunuhan serupa lagi setelahnya, namun selama sang pelaku yg sebenarnya belum tertangkap, Stoneman bisa saja terus beraksi...

0 komentar:

Posting Komentar